Pendekar Tongkat Emas
Sutradara Ifa Isfansyah
Produser Mira Lesmana
Riri Riza
Penulis Jujur Prananto
Cerita Mira Lesmana
Riri Riza
Ifa Isfansyah
Eddie Cahyono
Pemeran Eva Celia
Nicholas Saputra
Reza Rahadian
Tara Basro
Christine Hakim
Slamet Rahardjo
Aria Kusumah
Darius Sinathrya
Prisia Nasution
Musik Erwin Gutawa
Perusahaan
produksi
·
Resensi Film
Cempaka (Christine Hakim) adalah seorang guru silat yang
sudah bertobat dan mengasingkan diri ke tempat yang sepi. Namanya dikenal di
dunia persilatan. Pada waktu masih muda, banyak musuh yang berhasil
dikalahkannya dengan bersenjatakan tongkat emas. Prinsipnya adalah mengalahkan
kejahatan dengan kebaikan. Prinsip itulah yang akhirnya mengorbankan cintanya
terhadap sang kekasih yaitu Naga Putih. Bahkan bayinya yang baru dilahirkan pun
rela tidak diasuhnya dan diberikan kepada Naga Putih. Untuk mencapai prinsip
itu dia belajar ilmu silat terus kepada sang guru.
Musuh-musuh yang dikalahkan menorehkan luka di hati
Cempaka. Untuk menebus itu maka anak-anak kecil dari sang musuh diambil untuk
diasuhnya sebagai anaknya sendiri dengan harapan bisa mengubah sifat jahat dari
orang tuanya. Bagaikan memelihara anak-anak macan di dalam rumah. Ada tiga
orang yang berasal dari anak-anak musuhnya yaitu Biru (Reza Rahadian), Gerhana
(Tar Basro) dan Dara (Eva Celia) sedangkan satu orang lagi yaitu Angin (Aria
Kusumah) karena dibuang oleh orang tuanya.
Skenario cerita menunjukkan kelemahannya karena tidak
menceritakan hubungan keempat saudara ini sebagai hubungan yang harmonis atau
tidak sebelum terjadi pertikaian sehingga penonton tidak bisa membaca karakter
masing-masing. Pertikaian terjadi karena Cempaka ingin mewariskan tongkat emas
dan jurus terakhir kepada salah satu muridnya. Murid yang terpilih adalah Dara.
Cempaka ingin mengajari Dara di tempat yang jauh dibantu dengan Angin yang akan
mengobati Cempaka karena dirinya sakit.
Cempaka sebenarnya diracun oleh Gerhana yang bersekongkol
dengan Biru karena ingin menguasai tongkat emas. Cempaka sendiri rupa-rupanya
sudah curiga akan hal itu sehingga memilih Dara sebagai pewarisnya dan juga
Angin. Kenapa Angin? Karena jurus terakhir tongkat emas membutuhkan dua orang
sebagai pemakainya.
Dalam perjalanan ke tempat jauh, Cempaka berhasil dibunuh
oleh Biru dan Gerhana. Dara, Angin dan tongkat emas jatuh ke dalam jurang tapi
berhasil diselamatkan oleh Elang (Nicholas Saputra). Biru dan Gerhana
menyebarluaskan pada dunia persilatan bahwa Dara dan Angin telah membunuh
Cempaka dan merebut tongkat emas. Bahkan mereka merayu untuk masuk menjadi
anggota perguruan sayap merah namun diam-diam mereka meracuni ketuanya. Setelah
sang ketua tewas maka Biru memproklamirkan dirinya menjadi ketua dan mengubah
nama perguruan menjadi tongkat emas. Dara dan Angin menjadi buronan
dimana-mana.
Suatu ketika keberadaan Dara yang tinggal disebuah desa
kecil diketahui oleh anak buah Biru sehingga seluruh desa diobrak-abrik dan
dianiaya. Angin yang tidak tega melihat itu akhirnya mengorbankan dirinya untuk
ditangkap. Kelemahan skenario terjadi ketika seorang bapak mengatakan bahwa
Biru menginginkan barter Angin dengan tongkat emas. Padahal Biru tidak pernah
datang ke tempat tersebut. Kesalahan kecil yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Lalu Dara melakukan barter di suatu tempat untuk
membebaskan Angin. Walaupun barter sudah berhasil namun Biru tetap mengejar
mereka dan Angin berhasil dibunuh. Dara ingin membalas dendam namun dicegah
oleh Elang karena ilmunya dirasa belum cukup memadai untuk melawan mereka.
Elang menceritakan rahasia dirinya dan Naga Putih yang sedang dicari oleh Dara.
Naga Putih adalah orang tua Elang dan berarti Cempaka adalah ibunya Elang. Naga
Putih kini sudah tiada namun mewariskan jurus terakhir tongkat emas kepada
Elang. Jurus terakhir ini harus dilakukan oleh dua orang sekaligus.
Elang mengajari Dara jurus terakhir tongkat emas. Setelah
matang maka mereka menyerang Biru dan Gerhana di perguruannya. Pertarunganpun
terjadi dan dimenangkan oleh Elang dan Dara namun anak mereka melihat kekalahan
orang tuanya. Darapun mengambil anak tersebut untuk diasuh. Skenario yang
lemah, tidak ada penunjuk waktu kapan pertarungan terjadi atau tertulis 5 tahun
kemudian. Namun Biru dan Gerhana tiba-tiba sudah mempunyai anak seumuran 5
tahun.
·
Unsur Budaya
Kebudayaan
indonesia yang kental akan silat dan jurus-jurus bela diri yang kini mulai
ditinggalkan dan ada unsur keindahan indonesia (tanah sumba timur)
Sutradara | Ifa Isfansyah |
---|---|
Produser | Mira Lesmana Riri Riza |
Penulis | Jujur Prananto |
Cerita | Mira Lesmana Riri Riza Ifa Isfansyah Eddie Cahyono |
Pemeran | Eva Celia Nicholas Saputra Reza Rahadian Tara Basro Christine Hakim Slamet Rahardjo Aria Kusumah Darius Sinathrya Prisia Nasution |
Musik | Erwin Gutawa |
Perusahaan
produksi |
·
Resensi Film
Cempaka (Christine Hakim) adalah seorang guru silat yang
sudah bertobat dan mengasingkan diri ke tempat yang sepi. Namanya dikenal di
dunia persilatan. Pada waktu masih muda, banyak musuh yang berhasil
dikalahkannya dengan bersenjatakan tongkat emas. Prinsipnya adalah mengalahkan
kejahatan dengan kebaikan. Prinsip itulah yang akhirnya mengorbankan cintanya
terhadap sang kekasih yaitu Naga Putih. Bahkan bayinya yang baru dilahirkan pun
rela tidak diasuhnya dan diberikan kepada Naga Putih. Untuk mencapai prinsip
itu dia belajar ilmu silat terus kepada sang guru.
Musuh-musuh yang dikalahkan menorehkan luka di hati
Cempaka. Untuk menebus itu maka anak-anak kecil dari sang musuh diambil untuk
diasuhnya sebagai anaknya sendiri dengan harapan bisa mengubah sifat jahat dari
orang tuanya. Bagaikan memelihara anak-anak macan di dalam rumah. Ada tiga
orang yang berasal dari anak-anak musuhnya yaitu Biru (Reza Rahadian), Gerhana
(Tar Basro) dan Dara (Eva Celia) sedangkan satu orang lagi yaitu Angin (Aria
Kusumah) karena dibuang oleh orang tuanya.
Skenario cerita menunjukkan kelemahannya karena tidak
menceritakan hubungan keempat saudara ini sebagai hubungan yang harmonis atau
tidak sebelum terjadi pertikaian sehingga penonton tidak bisa membaca karakter
masing-masing. Pertikaian terjadi karena Cempaka ingin mewariskan tongkat emas
dan jurus terakhir kepada salah satu muridnya. Murid yang terpilih adalah Dara.
Cempaka ingin mengajari Dara di tempat yang jauh dibantu dengan Angin yang akan
mengobati Cempaka karena dirinya sakit.
Cempaka sebenarnya diracun oleh Gerhana yang bersekongkol
dengan Biru karena ingin menguasai tongkat emas. Cempaka sendiri rupa-rupanya
sudah curiga akan hal itu sehingga memilih Dara sebagai pewarisnya dan juga
Angin. Kenapa Angin? Karena jurus terakhir tongkat emas membutuhkan dua orang
sebagai pemakainya.
Dalam perjalanan ke tempat jauh, Cempaka berhasil dibunuh
oleh Biru dan Gerhana. Dara, Angin dan tongkat emas jatuh ke dalam jurang tapi
berhasil diselamatkan oleh Elang (Nicholas Saputra). Biru dan Gerhana
menyebarluaskan pada dunia persilatan bahwa Dara dan Angin telah membunuh
Cempaka dan merebut tongkat emas. Bahkan mereka merayu untuk masuk menjadi
anggota perguruan sayap merah namun diam-diam mereka meracuni ketuanya. Setelah
sang ketua tewas maka Biru memproklamirkan dirinya menjadi ketua dan mengubah
nama perguruan menjadi tongkat emas. Dara dan Angin menjadi buronan
dimana-mana.
Suatu ketika keberadaan Dara yang tinggal disebuah desa
kecil diketahui oleh anak buah Biru sehingga seluruh desa diobrak-abrik dan
dianiaya. Angin yang tidak tega melihat itu akhirnya mengorbankan dirinya untuk
ditangkap. Kelemahan skenario terjadi ketika seorang bapak mengatakan bahwa
Biru menginginkan barter Angin dengan tongkat emas. Padahal Biru tidak pernah
datang ke tempat tersebut. Kesalahan kecil yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Lalu Dara melakukan barter di suatu tempat untuk
membebaskan Angin. Walaupun barter sudah berhasil namun Biru tetap mengejar
mereka dan Angin berhasil dibunuh. Dara ingin membalas dendam namun dicegah
oleh Elang karena ilmunya dirasa belum cukup memadai untuk melawan mereka.
Elang menceritakan rahasia dirinya dan Naga Putih yang sedang dicari oleh Dara.
Naga Putih adalah orang tua Elang dan berarti Cempaka adalah ibunya Elang. Naga
Putih kini sudah tiada namun mewariskan jurus terakhir tongkat emas kepada
Elang. Jurus terakhir ini harus dilakukan oleh dua orang sekaligus.
Elang mengajari Dara jurus terakhir tongkat emas. Setelah
matang maka mereka menyerang Biru dan Gerhana di perguruannya. Pertarunganpun
terjadi dan dimenangkan oleh Elang dan Dara namun anak mereka melihat kekalahan
orang tuanya. Darapun mengambil anak tersebut untuk diasuh. Skenario yang
lemah, tidak ada penunjuk waktu kapan pertarungan terjadi atau tertulis 5 tahun
kemudian. Namun Biru dan Gerhana tiba-tiba sudah mempunyai anak seumuran 5
tahun.
·
Unsur Budaya
Kebudayaan
indonesia yang kental akan silat dan jurus-jurus bela diri yang kini mulai
ditinggalkan dan ada unsur keindahan indonesia (tanah sumba timur)
Komentar
Posting Komentar